Wednesday 2 March 2011

PENGGUNAAN FUNGSI LOGIKA DAN STATISTIK DALAM PENGOLAHAN DATA


Laporan Praktikum 1                                  Hari/Tanggal : Senin/28 Februari 2011
M.K. Analisis Data Penelitian Gizi                               


PENGGUNAAN FUNGSI LOGIKA DAN STATISTIK DALAM PENGOLAHAN DATA


Oleh :
Yasmin Ramadhini       I14080055
                                     

Asisten Praktikum :
Pera Tinfika Mutiara, S.Si
Priskila
Rizwana Syarifah


Penanggung Jawab Praktikum :
Dr. Ir. Dadang Sukandar, M.Sc




ipb-logo                                                                       









DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
PEMBAHASAN
IMT-Status Gizi
Data yang diperlukan untuk menentukan status gizi sesuai dengan nilai index massa tubuh (IMT) adalah nama, umur, berat badan, dan tinggi badan.
Contoh tabel data mahasiswa gizi masyarakat 45 berdasarkan  jenis kelamin, umur, BB dan TB
Untuk mendapatkan nilai IMT (kg/m2) digunakan rumus =E3/(F3/100)^2
Dimana E3 merupakan alamat dari berat badan dan F3 adalah alamat dari tinggi badan yang diinginkan
Rumus untuk menentukan IMT-status gizi adalah dengan menggunakan fungsi logika IF. Fungsi ini dapat digunakan untuk menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk:
=IF(tes logika; nilai jika benar; nilai jika salah)
Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat. Fungsi IF dengan format lengkap adalah sebagai berikut :
IF(logical_test;value_if_true;value_if_false) dimana :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard, untuk mendapatkan status gizi berdasarkan IMT adalah sebagai berikut :
1. Klik pada sel H3.
2. Tuliskan rumus fungsi IF sebagai berikut =IF(G3<18,5;"Kurus";IF(G3<23;"Normal";IF(G3<25;"Overweight";
IF(G3<27;"Obesse1";IF(G3<30;"Obesse2";"Obesse3")))))
     Diketahui kategori status gizi:


·         kurus < 18,5
·         Normal 18,5 - 23
·         Overweight ≤ 23 - 24,9
·         Obese1 ≤ 25 - 26,9
·         Obese2 ≤ 27 - 29,9
·         Obese3 ≤ 30


Penjelasan fungsi IF:
1. Pada Logical Test ditulis G3 < 18,5 dst adalah karena di sel G3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya G3 < 18,5, yang artinya jika data di cell kurang dari 18,5 maka bernilai benar dan jika lebih dari 18,5 maka bernilai salah.
2. Ketikkan teks “Kurus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.
= IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=IF(G3<18,5;"Kurus"; “Tidak Kurus”)
3. Ketikkan cabang fungsi IF selanjutnya dari persamaan pernyataan “Tidak Kurus” pada isian value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Rumus logika yang digunakan adalah Rumus Logika IF yang bercabang, dengan rumus sebagai berikut:
=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=IF(G3<18,5;"Kurus";IF(G3<23;"Normal";IF(G3<25;"Overweight";
IF(G3<27;"Obesse1";IF(G3<30;"Obesse2";"Obesse3")))))
4. Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya.
Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa kalimat atau string. Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut :


Data Statistik
Tabel hasil statistik variable BB, TB, dan IMT

BB
TB
IMT
Mean
54,7
162,8
20,6
Max
80,0
175,0
26,1
Min
42,0
151,0
17,2
SD
7,2
6,4
2,1
Rumus yang digunakan
·                     Mean menunjukkan rata-rata dari data. Misalnya pada mean berat badan (BB), artinya adalah nilai rata-rata dari seluruh data berat badan yang ada pada tabel. Rumus yang digunakan adalah
=AVERAGE(E3:E32)
Rumus ini menghasilkan nilai rata-rata (average) dari data pada kolom E3 hingga E32
·                     Max menunjukkan nilai terbesar dari data. Misalnya pada max berat badan (BB), artinya adalah nilai terbesar dari seluruh data berat badan yang ada pada tabel. Rumus yang digunakan adalah
=Max(E3:E32)
Rumus ini menghasilkan nilai terbesar (max) dari data pada kolom E3 hingga E32
·                     Min menunjukkan nilai terkecil dari data. Misalnya pada min berat badan (BB), artinya adalah nilai terkecil dari seluruh data berat badan yang ada pada tabel. Rumus yang digunakan adalah
=Min(E3:E32)
Rumus ini menghasilkan nilai terkecil (min) dari data pada kolom E3 hingga E32
·                     SD menunjukkan standar deviasi atau simpangan baku  dari data. Misalnya pada SD berat badan (BB), artinya adalah nilai simpangan baku dari seluruh data berat badan yang ada pada tabel. Rumus yang digunakan adalah
=Stdev(E3:E32)
Rumus ini menghasilkan nilai standar deviasi (Stdev) dari data pada kolom E3 hingga E32



No comments:

Post a Comment